Anggrek Langka Dendrobium Capra Ditemukan di Hutan Jati Bojonegoro

Anggrek dendrobium menjadi perhatian besar para peneliti karena keberadaannya yang langka. Spesies ini, khususnya Dendrobium capra, kini hanya ditemukan di hutan jati Kabupaten Bojonegoro dan menjadi identitas flora khas daerah tersebut.
Penelitian Anggrek Dendrobium di Bojonegoro
Dikutip dari bojonegorokab.go.id , penelitian terbaru yang dilakukan dosen Universitas Bojonegoro, Dr. Laily Agustina, menunjukkan bahwa anggrek dendrobium capra merupakan tumbuhan endemik yang sangat terbatas. Dalam catatan penelitian, spesies ini sebelumnya ditemukan di Madiun dan Bojonegoro. Namun, penelitian Trimanto dkk. (2022) mengungkapkan bahwa populasi di Madiun sudah hilang, sehingga kini hanya tersisa di hutan jati Bojonegoro.
Populasi yang Semakin Menyusut
Hasil monitoring menunjukkan bahwa anggrek dendrobium capra di Bojonegoro hanya berjumlah sekitar 215 individu. Populasi tersebut tersebar di RPH Sugihan (17 individu), RPH Sukun (43 individu), dan RPH Dodol (155 individu) (bojonegorokab.go.id). Kondisi ini menegaskan pentingnya konservasi agar spesies langka tersebut tidak punah.
Ciri Fisik dan Keindahan Anggrek Dendrobium
Anggrek dendrobium capra memiliki batang tegap dengan panjang hingga 40 cm. Daunnya hijau kusam berbentuk bundar telur memanjang. Bunganya kecil berdiameter 2,5–3 cm dengan warna hijau kekuningan berpadu ungu di bibir kelopak. Keindahannya muncul di batang jati tua berusia lebih dari 50 tahun.

Upaya Konservasi dan Harapan
Penelitian Universitas Bojonegoro menekankan bahwa keberadaan anggrek dendrobium tidak hanya bernilai ilmiah, tetapi juga ekologis. Menurut publikasi resmi, “Bojonegoro kini menjadi satu-satunya tempat tumbuhnya Dendrobium capra” (bojonegorokab.go.id). Hal ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya.
Anggrek dendrobium capra adalah aset hayati yang unik dan sangat terbatas di Indonesia. Dengan langkah konservasi yang tepat, spesies langka ini diharapkan tetap lestari dan menjadi identitas ekologi Bojonegoro di mata dunia.
Sumber artikel: