SubscribeChannel YouTube UrbantaniSelengkapnya
38°C
September 25, 2025
Sosok & Komunitas

Kisah Soraya Cassandra Dirikan Kebun Kumara: Gerakan Urban Farming di Tengah Kota

  • June 5, 2025
  • 3 min read
Kisah Soraya Cassandra Dirikan Kebun Kumara: Gerakan Urban Farming di Tengah Kota

Buat kamu yang suka tanaman dan pengin berkebun tapi tinggal di tengah kota, komunitas urban farming Kebun Kumara bisa jadi jawabannya.

Gerakan ini bukan cuma soal nanam sayur, tapi soal hidup berkelanjutan dan terkoneksi lagi sama alam. Di balik gerakan urban farming ini, ada sosok inspiratif: Soraya Cassandra. Lewat Kebun Kumara, ia membuka jalan buat warga kota agar tetap bisa bercocok tanam meski minim lahan.

Apa yang Dimaksud Kebun Kumara?

Kebun Kumara adalah sebuah ruang belajar dan praktik berkebun yang dibentuk untuk mendorong gaya hidup berkelanjutan. Berdiri di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, komunitas ini punya misi sederhana tapi bermakna: “mengajak masyarakat kembali terkoneksi dengan alam.”

Dikutip dari situs resmi mereka, “Kebun Kumara hadir sebagai wadah untuk masyarakat mempelajari cara berkebun, mengenal pangan lokal, dan hidup selaras dengan bumi” (KebunKumara.id, 2024).

Bukan cuma kebun, tempat ini jadi semacam “laboratorium hidup” buat siapa aja yang pengin belajar berkebun, bikin kompos, bahkan ikut workshop eco-living. Semua orang bisa ikut, dari anak-anak sampai orang tua.

Baca juga: FoodCycle Indonesia: Gerakan Anak Muda Atasi Krisis Pangan

Dari Ide Kecil ke Gerakan Besar

Semua ini bermula dari kegelisahan Soraya Cassandra soal gaya hidup masyarakat kota yang makin jauh dari alam. Sebagai lulusan Hubungan Internasional, Cassandra memilih jalur hidup yang beda: membangun gerakan akar rumput berbasis tanah dan tanaman.

“Awalnya kami cuma pengin nanam di halaman belakang,” ujar Soraya dalam salah satu wawancaranya yang dimuat di Fimela. Tapi ternyata, banyak orang punya kerinduan yang sama—pengen nanam, tapi bingung mulai dari mana.

Dari situlah Kebun Kumara lahir, tahun 2016. Sekarang, komunitas ini punya belasan program, mulai dari pelatihan berkebun organik, edukasi pangan lokal, hingga program sosial untuk sekolah dan komunitas marjinal.

Urban Farming: Solusi Kota yang Padat dan Panas

Menurut data dari BPS (2023), 56,7% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Sayangnya, mayoritas kota besar kekurangan ruang terbuka hijau. Padahal, urban farming terbukti bisa bantu jaga suhu kota, serap karbon, dan bantu ketahanan pangan rumah tangga.

Sebuah studi dari Jurnal Hortikultura Indonesia menyebutkan bahwa kebun kota mampu menurunkan suhu udara lokal hingga 2°C dan menambah pasokan pangan segar untuk keluarga (Putri et al., 2021).

Nah, Kebun Kumara masuk dalam gerakan ini. Tapi yang bikin mereka unik, adalah pendekatan komunitas dan edukatifnya. Mereka nggak cuma ngajarin teknik nanam, tapi juga ngajak refleksi: kita tuh mau hidup kayak apa?

Program Kebun Kumara yang Paling Diminati

Ada banyak banget program seru yang bisa kamu ikuti kalau main ke Kebun Kumara. Beberapa yang paling populer antara lain:

  • Kelas Berkebun untuk Pemula
    Belajar nanam dari nol, dari cara bikin media tanam, menyemai benih, sampai panen.
  • Workshop Kompos Mandiri
    Buat kamu yang pengin zero waste di rumah, ini kelas wajib!
  • Wisata Edukasi Sekolah & Keluarga
    Anak-anak bisa belajar soal ekosistem, tanaman obat, dan siklus hidup tanaman sambil main tanah.
  • Pasar Kumara
    Diadakan secara berkala, pasar ini jadi tempat jual beli produk hasil kebun dan lokal.

Menurut website resminya, “Kami percaya perubahan besar bisa dimulai dari kebiasaan kecil. Berkebun bisa jadi awal untuk hidup yang lebih baik.” (KebunKumara.id, 2024)

Baca juga: 5 Inspirasi Kebun Hidroponik Vertikal

Tantangan dan Harapan ke Depan

Tentu aja, gerakan seperti ini nggak selalu mulus. Tantangan terbesar biasanya datang dari minimnya kesadaran masyarakat dan terbatasnya akses lahan.

Harapannya, akan lebih banyak kota yang punya “versi mereka sendiri” dari Kebun Kumara. Komunitas berkebun yang inklusif, ramah lingkungan, dan berdaya sosial.

About Author

Urbantani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *