SubscribeChannel YouTube UrbantaniSelengkapnya
38°C
September 25, 2025
Sosok & Komunitas

Perjuangan Astrid Ika Paramitha Dorong Varietas Buah Unggul Lokal Lewat Melon Hitam

  • June 8, 2025
  • 5 min read
Perjuangan Astrid Ika Paramitha Dorong Varietas Buah Unggul Lokal Lewat Melon Hitam

Melon hitam dan varietas buah unggul Indonesia kini jadi bukti kalau pertanian lokal bisa keren, menguntungkan, dan ramah lingkungan juga.

Melon Hitam, Si Primadona Baru Buah Tropis

Kalau biasanya melon identik dengan kulit hijau atau kuning, kini ada melon hitam yang tampil beda. Kulitnya gelap mengilap, mirip semangka, tapi rasanya tetap khas melon yang manis dan renyah. Melon jenis ini lagi naik daun karena punya banyak keunggulan, termasuk dari sisi rasa, tampilan, dan umur panen yang cepat.

Melon hitam merupakan salah satu contoh dari varietas buah unggul Indonesia yang dikembangkan secara lokal. Varietas ini dikenal sebagai Arumanis Black Jade dan dikembangkan oleh peneliti Astrid Ika Paramitha (39) yang merupakan hasil riset mendalam yang dilakukan mahasiswa doktoral jurusan Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Universitas Brawijaya, Malang, tersebut. Dalam 65 hari, buah ini sudah bisa dipanen. Beratnya rata-rata 1,5 kg dengan tingkat kemanisan tinggi, mencapai 16–18° Brix.

“Melon ini sangat potensial dikembangkan di wilayah tropis dengan lahan sempit. Bisa ditanam di pekarangan rumah atau sistem hidroponik,” kata Astrid Ika Paramitha, Peneliti dari BPTP Jatim, dikutip dari wawancara Mongabay.co.id pada 4 Mei 2025.

Sosok Astrid Ika Paramitha: Peneliti Muda yang Cinta Buah Lokal

Di balik popularitas melon hitam, ada sosok muda yang visioner, Astrid Ika Paramitha. Ia bukan hanya peneliti, tapi juga aktivis lingkungan yang fokus pada ketahanan pangan dan kemandirian benih lokal. Bersama timnya, Astrid mengembangkan berbagai varietas buah unggul dari hasil seleksi benih lokal.

“Tujuan kami sederhana, kami ingin buah lokal nggak kalah sama buah impor. Justru punya karakter unik dan cocok untuk pasar tropis,” ujar Astrid dalam wawancaranya bersama Mongabay.

Menurutnya, pengembangan benih buah lokal bisa bantu mengurangi ketergantungan pada benih impor. Sekaligus mengangkat potensi ekonomi petani lokal agar lebih mandiri.

BACA JUGA: Hidup Mandiri Pangan dengan Konsep Homestead ala Nurul dan Widodo di Yoso Farm

Kenapa Melon Hitam Layak Jadi Varietas Buah Unggulan?

Melon hitam bukan sekadar buah musiman yang viral di media sosial. Buah ini punya keunggulan teknis yang bikin petani tertarik menanamnya. Dari masa panen yang relatif cepat, hasil yang stabil, sampai nilai jual yang tinggi, semuanya bikin melon hitam punya prospek cerah.

Menurut data dari Mongabay, melon ini cocok ditanam di dataran rendah, bahkan di pekarangan rumah. Sistem pertanamannya fleksibel dan nggak butuh lahan luas. Hal ini membuka peluang untuk urban farming atau pertanian skala rumahan.

“Dengan pemeliharaan yang tepat, satu tanaman bisa menghasilkan lebih dari satu buah dengan kualitas premium,” jelas Astrid dalam wawancara Mongabay. Kandungan gizinya juga tinggi, dengan kadar vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.

Varietas Buah Unggul Indonesia Lain yang Juga Keren

Indonesia bukan cuma punya melon hitam. Ada banyak varietas buah unggul yang juga sedang dikembangkan. Semuanya punya keunikan masing-masing dan cocok untuk pasar dalam negeri maupun ekspor.

Durian Pelangi dari Papua

Durian ini punya warna daging yang nggak biasa: merah, kuning, dan oranye dalam satu buah. Aromanya lembut, tapi rasanya tetap legit khas durian. Durian pelangi hasil seleksi dari durian hutan Papua dan punya nilai jual tinggi.

Alpukat Markus dari Garut

Ukuran alpukat markus bisa jumbo, satu buah bisa lebih dari 1,5 kilogram. Dagingnya tebal, lembut, dan tanpa rasa pahit. Buah ini dikembangkan secara lokal dan mulai banyak dikirim ke pasar ekspor.

Pisang Cavendish Lokal

Biasanya cavendish identik dengan pisang impor. Tapi sekarang, petani Indonesia sudah mampu menghasilkan cavendish lokal yang kualitasnya nggak kalah. Rasanya manis, ukuran seragam, dan bisa masuk pasar ritel modern.

Semua contoh ini jadi bukti bahwa melon hitam dan varietas buah unggul Indonesia adalah hasil kerja keras petani, peneliti, dan komunitas lokal yang peduli terhadap pertanian berkelanjutan.

Tantangan yang Dihadapi Petani dan Peneliti

Meski potensinya besar, pengembangan buah unggul lokal juga menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah distribusi benih dan keterbatasan akses ke pasar. Banyak petani masih bergantung pada benih dari luar karena benih lokal sulit didapatkan secara merata.

“Kami butuh dukungan dari pemerintah dan masyarakat agar benih lokal lebih dihargai. Jangan sampai hanya petani besar yang bisa akses teknologi ini,” kata Astrid Ika Paramitha kepada Mongabay.

Selain itu, proses sertifikasi varietas masih dianggap rumit dan memakan waktu. Padahal, dengan penyederhanaan birokrasi, banyak inovasi lokal bisa lebih cepat sampai ke tangan petani.

Peran Anak Muda dalam Inovasi Buah Lokal

Anak muda sekarang banyak yang tertarik ke pertanian, apalagi setelah tren urban farming dan eco-living makin populer. Mereka bukan cuma menanam, tapi juga memasarkan, mengolah, bahkan mem-branding buah lokal biar lebih dikenal.

Astrid sendiri aktif mengisi kelas dan workshop untuk mengedukasi generasi muda soal pertanian berkelanjutan. Menurutnya, pertanian masa depan butuh pendekatan baru yang lebih kreatif dan digital-friendly.

“Anak muda bisa bantu lewat sosial media, konten edukasi, sampai bisnis buah lokal dalam bentuk snack atau jus. Banyak cara untuk bikin buah lokal naik kelas,” ucapnya.

BACA JUGA: Kisah Soraya Cassandra Dirikan Kebun Kumara: Gerakan Urban Farming di Tengah Kota

Melon Hitam, Benih Lokal, dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Kalau kita bicara soal ketahanan pangan, maka bicara soal benih lokal adalah hal utama. Melon hitam dan varietas buah unggul Indonesia lainnya punya peran penting dalam menjaga kemandirian pertanian nasional.

Menurut Mongabay, Indonesia punya lebih dari 300 varietas buah lokal yang belum dimanfaatkan optimal. Bayangkan jika semuanya dikembangkan, tentu akan membuka banyak lapangan kerja, memperkuat ekonomi desa, dan mengurangi impor pangan.

Saatnya Konsumsi Buah Lokal dan Dukung Petani Indonesia

Daripada beli buah impor yang mahal dan jejak karbonnya besar, kenapa nggak dukung buah lokal aja? Melon hitam, alpukat markus, dan durian pelangi bukan cuma enak, tapi juga hasil karya anak bangsa. Harganya kompetitif dan dampaknya positif buat lingkungan dan ekonomi lokal.

Yuk, mulai biasakan konsumsi buah lokal dan sebarkan manfaatnya ke orang-orang terdekat. Makin banyak yang cinta buah lokal, makin kuat pula fondasi pertanian kita.

“Dari biji sampai buah, semua bisa kita kembangkan sendiri. Kita hanya perlu percaya pada potensi negeri sendiri,” tutup Astrid dalam wawancara Mongabay.

Sumber: https://mongabay.co.id/2025/05/04/melon-hitam-dan-varietas-buah-unggul-indonesia/

About Author

Urbantani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *